Rabu, 20 April 2011
Senin, 18 April 2011
Ardiyanto Pranata
Jl. Magelang Km 5,8 Sleman INDONESIA
telp: +62-274-562777
telp: +62-274-562777
Seni dan batik tidak bisa dilepakan dari diri seorang Ardiyanto. Ardiyanto Pranata nama lengkapnya, adalah seorang seniman lukis, batik dan perancang busana. Laki-laki yang sudah menginjak umur 61 tahun ini telah berjasa dalam bidang seni dan batik atau juga seni batik yang mulai memudar di Indonesia ini.
Pendidikan terakhir beliau adalah S3 Teknologi Pangan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, selain itu juga pernah mengikuti Kursus Ikebana di Yogyakarta (1966-1969), Graphic Design Training di Amsterdam (1992), Workshop Batik on Wool di Yogyakarta (1997), Printmaking Workshop di Darwin (Australia) tahun 1997&1998.
Kecintaannnya atas batik membuat dia tergerak mendirikan perusahaan PT Ardiyanto Wijayakusuma Batik Yogyakarta tahun 1972. Dengan galeri ini, sejak tahun 1972 sampai sekarang sering mengunjungi berbagai pameran baik di dalam maupun di luar negeri. Dari perjanalanannya itu dia selalu belajar dari orang yang berpotensi, lalu meresapkannya sehingga menimbulkan inspirasi untuk membuat sesuatu yang lain dan baru. Dia menyadari bahwa mengembangkan batik adalah suatu tanggung jawab karena batik sendiri sudah mulai ditinggalkan.
Dia pernah memperoleh anugerah seni dari Gubernur DI Yogyakarta tahun 1999 dan UPAKARTI dari pemerintah RI tahun 1992. Disamping mengembangkan batik, dia juga melukis; menjadi juri dalam berbagai kontes khusunya dalam hal batik; pembicara atau pelaku workshop; konsultan seni dan dekorasi, untuk konferensi internasional tentang seni dan pariwisata; perancang busana; dan dosen di ISI Yogyakarta.
Mencintai Kekayaan Tradisi Melalui Ardiyanto Gallery
Di tepi Jalan Magelang Yogyakarta, diantara hiruk pikuk keramaian bisnis, berdiri sebuah galeri seni. Bila tidak ada sebuah papan penunjuk di depannya, bangunan itu sudah tenggelam di tengah keramaian.
Berdiri di tengah keramaian Jalan Magelang, Ardiyanto Gallery, tampak sejuk di bawah rimbunnya pepohonan. Bagi Anda yang belum pernah berkunjung, sempatkanlah waktu luang Anda untuk menengok tempat ini. Terletak di Jalan Magelang Km 5,8, Ardiyanto Gallery mudah dijangkau. Terlebih, Jalan Magelang merupakan Jalan penghubung antara Yogyakarta – Magelang, sehingga merupakan jalan yang ramai.
Tidak seperti bangunan di sekitarnya, Ardiyanto Gallery tidak menampakkan gairah bisnisnya. Memasuki tempat ini serasa dibawa ke suasana pedesaan yang asri. Berada di dalamnya, kita lupa bila tengah berada di tengah perkotaan. Begitu memasuki gerbang depan, kita disambut oleh rindangnya pepohonan. Di bagian depan terdapat sebuah pendopo kecil. Pendopo ini biasa digunakan untuk transit bila ada tamu rombongan. Masuk lebih dalam kita disambut oleh Pendopo Dalam. Keindahan arsitektur Pendopo Dalam akan membuai kita hingga berdecak kagum. Sebuah ukiran kayu di bagian atap pendopo kokoh berdiri. Ukiran ini berusia lebih dari 300 tahun.
Usai menikmati keindahan Pendopo Dalam, kita dapat mengunjungi Gallery yang ada di dalamnya. Kunjungan pertama dimulai dengan Gallery Batik. Di Gallery ini terdapat koleksi-koleksi batik karya Ardiyanto Gallery. Aneka motif batik terdapat di ruang ini. Begitu pula dengan teknik pembuatannya. Ada batik cap dan batik tulis. Harga yang ditawarkan sesuai dengan kualitas batiknya. Batik koleksi Ardiyanto Gallery dijamin tidak akan dijumpai di tempat produksi batik lainnya.
Melangkah meninggalkan Gallery Batik, kita diajak untuk menikmati koleksi benda-benda antik milik Ardiyanto Gallery. Ardiyanto memang gemar mengoleksi benda-benda kuno maupun antik. Bahkan, perburuan Ardiyanto demi mendapatkan barang antik merambah hingga ke penjuru dunia. Kegemaran Ardiyanto ini kini diteruskan oleh Sinta, putrinya. Gallery benda-benda antik dibagi menjadi tiga ruang, yaitu ruang primitif, ruang porselen, dan ruang patung.
Di ruang primitif, kita akan menjumpai aneka koleksi benda-benda kuno yang merupakan khas dari berbagai suku bangsa di dunia. Salah satunya adalah Topeng Suku Yaruba. Topeng ini diperoleh Sinta dari Afrika. Di negara asalnya, topeng ini digunakan untuk ritual. Selain Topeng Yaruba, masih terdapat aneka koleksi lainnya. Termasuk yang berasal dari Indonesia.
Ruang yang kedua, yaitu ruang porselen, kita akan menjumpai aneka guci dan barang porselen lainnya. Koleksi ini juga diperoleh dari hasil perburuan hingga mancanegara. Sementara, ruang yang ketiga, yaitu ruang patung, berisikan patung-patung yang juga diperoleh hingga merambah mancanegara. Koleksi patung didominasi oleh patung-patung Budha. Selain itu, terdapat pula koleksi tiara-tiara perkawinan dari seluruh Indonesia. Di ruang patung ini terdapat pula seperangkat meja makan yang biasa digunakan untuk dinner. Hanya saja, biasanya dinner ini diselenggarakan untuk menjamu tamu pribadi.
Seluruh koleksi Ardiyanto Gallery adalah benda asli. Kegemaran mengumpulkan benda-benda antik ini sudah dimulai sejak tahun 1970-an. Hingga saat ini sudah terdapat kurang lebih 7000 koleksi. Ardiyanto dan Sinta memang tergila-gila mengumpulkan benda-benda kuno. Dituturkan Sinta, awalnya ayahnya adalah seorang penjual benda antik. Karena lama-lama mulai menyukai benda-benda tersebut, akhirnya barang dagangan tersebut justru menjadi koleksinya.
Sebenarnya, nama Ardiyanto lebih melekat pada batik dibandingkan dengan kegemarannya tersebut. Saat ini, Ardiyanto diakui menjadi salah satu maestro Batik Jawa. Batik karya Ardiyanto memang terkenal hingga mancanegara. Bagi Anda yang ingin melihat langsung proses pembuatan batik Ardiyanto, Anda dapat melihat langsung di Ardiyanto Gallery .
Mencintai tradisi Indonesia, terutama batik memang harus dimulai dari diri sendiri. Ardiyanto sudah menunjukkan kepada kita betapa kayanya tradisi Indonesia. Jadi, tunggu apa lagi? Mengunjungi Ardiyanto Gallery sambil memupuk kecintaan pada tradisi Indonesia jangan ditunda lagi. ■
Ardiyanto Pranata
Jl. Magelang Km 5,8 Sleman INDONESIA
telp: +62-274-562777
telp: +62-274-562777
Seni dan batik tidak bisa dilepakan dari diri seorang Ardiyanto. Ardiyanto Pranata nama lengkapnya, adalah seorang seniman lukis, batik dan perancang busana. Laki-laki yang sudah menginjak umur 61 tahun ini telah berjasa dalam bidang seni dan batik atau juga seni batik yang mulai memudar di Indonesia ini.
Pendidikan terakhir beliau adalah S3 Teknologi Pangan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, selain itu juga pernah mengikuti Kursus Ikebana di Yogyakarta (1966-1969), Graphic Design Training di Amsterdam (1992), Workshop Batik on Wool di Yogyakarta (1997), Printmaking Workshop di Darwin (Australia) tahun 1997&1998.
Kecintaannnya atas batik membuat dia tergerak mendirikan perusahaan PT Ardiyanto Wijayakusuma Batik Yogyakarta tahun 1972. Dengan galeri ini, sejak tahun 1972 sampai sekarang sering mengunjungi berbagai pameran baik di dalam maupun di luar negeri. Dari perjanalanannya itu dia selalu belajar dari orang yang berpotensi, lalu meresapkannya sehingga menimbulkan inspirasi untuk membuat sesuatu yang lain dan baru. Dia menyadari bahwa mengembangkan batik adalah suatu tanggung jawab karena batik sendiri sudah mulai ditinggalkan.
Dia pernah memperoleh anugerah seni dari Gubernur DI Yogyakarta tahun 1999 dan UPAKARTI dari pemerintah RI tahun 1992. Disamping mengembangkan batik, dia juga melukis; menjadi juri dalam berbagai kontes khusunya dalam hal batik; pembicara atau pelaku workshop; konsultan seni dan dekorasi, untuk konferensi internasional tentang seni dan pariwisata; perancang busana; dan dosen di ISI Yogyakarta.
Langganan:
Postingan (Atom)